Berita Pilihan
IHT Penyusunan Pengembagan Perangkat Pembelajaran dan Asesmen di SMPN 4 Sutera
Sabtu, 14 Okt 2023, 16:19:36 WIB - 17 | Gusmanelly, A.Md
Pesisir Selatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin,S.Pd,M.Si menghadiri IHT Penyusunan Pengembagan Perangkat Pembelajaran dan Asesmen di SMPN 4 Sutera, Sabtu (14/10).
In House Training (IHT) merupakan kegiatan pelatihan internal sekolah yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Pendidik dalam Pengembangan ATP, Penyusunan Modul Ajar, Pembelajaran Berdiferensiasi, Asesmen.
Kegiatan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian pendidikan berkelanjutan. Hal ini pun sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta untuk memaksimalkan kompetensi yang mereka miliki.
Kegiatan IHT Penyusunan Pengembagan Perangkat Pembelajaran dan Asesmen di SMPN 4 Sutera ini diikuti oleh Kepala Sekolah dan Majelis Guru SMPN 4 Sutera dan SMPN 6 Sutera serta menghadirkan narasumber Berry Devanda, S.Pd, ME selaku Duta Teknologi Kemendikbud Ristek, yang merupakan wakil Kepala Sekolah dan guru SMAN 1 Koto XI Tarusan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin,S.Pd,M.Si yang didampingi oleh Kepala SMPN 4 Sutera, Akmal, S.Pd serta Kepala SMPN 6 Sutera Yendrizal, S.Pd.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memaparkan semua stakeholder harus bertranformasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Guru guru sebagai aparatur Daerah wajib mewujudkan misi pendidikan pemerintah, untuk Mewujudkan pendidikan berkualitas, membentuk manusia beriman, kreatif dan berdaya saing” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa Pendidikan hari ini tentu harus bertransformasi seiring perubahan zaman. Tantangan yang lebih komplek membuat semua stakeholder harus bahu membahu dalam melakukan perubahan regulasi agar dunia pendidikan di Indonesia mampu menyesuaikan kebutuhan zaman. Pendidikan di era digital harus mengintegrasikan Teknologi dan komunikasi terhadap mata pelajaran. Peserta didik akan mendapat pengetahuan yang berlimpah ruah jika Guru mampu mengkolaborasikan antara pengetahuan dan teknologi. Di era digital, terdapat kemudahan dalam mencari referensi, mendorong kreativitas dan kemandirian.
Platform merdeka mengajar atau biasa dikenal dengan sebutan PMM, merupakan sebuah aplikasi pembelajaran elektronik yang disiapkan bagi guru. Aplikasi PMM disiapkan oleh kementerian sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan para insan pendidikan di wilayah NKRI ini.
Aplikasi PMM dirancang untuk meningkatkan pengetahuan guru dan tenaga kependidikan (GTK) secara mandiri. Aplikasi ini, memiliki tiga fitur utama, yaitu pelatihan mandiri, bukti karya dan perangkat ajar. Adapun semua fitur tersebut, berisi konten konten yang disediakan bagi guru supaya dapat memahami dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Walaupun demikian, ada satu keterampilan tambahan yang diperoleh oleh para guru, baik disadari ataupun tidak oleh mereka, yaitu keterampilan literasi digital.
“Guru harus aktif dalam PMM dan Akun belajar” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Berry Devanda, S.Pd, ME selaku Duta Teknologi Kemendikbud Ristek, yang merupakan wakil Kepala Sekolah dan guru SMAN 1 Koto XI Tarusan menyampaikan materi Pengembangan ATP, Penyusunan Modul Ajar, dan Pembelajaran Berdiferensiasi.
STATISTIK PENGUJUNG
6 Pengunjung Hari ini | 26 Pengunjung Kemarin | 118,535 Semua Pengunjung | 286,551 Total Kunjungan | 3.146.37.35, IP Address Anda