Berita Pilihan
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Pesisir Selatan
Jumat, 27 Jan 2023, 09:34:18 WIB - 67 | Gusmanelly, A.Md
Pesisir Selatan, dalam rangka melihat sejauh mana implementasi Program Sekolah Penggerak pada sekolah sasaran Program Sekolah Penggerak di Kabupaten Pesisir Selatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan adakan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak.
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan menghadirkan 28 Sekolah Penggerak Angkatan II di Kabupaten Pesisir Selatan pada hari ini, Rabu (25/1), yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin,S.Pd,M.Si.
Dalam sambutannya Salim menyampaikan bahwa Program Sekolah Penggerak merupakan katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia. Program ini fokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, yang mencakup (kompetensi literasi dan numerasi) dan karakter. Pelaksanaan program tersebut diawali dengan upaya pembangunan sumber daya manusia yang unggul, dalam hal ini kepala sekolah dan guru.
Salim mengatakan bahwa Program Sekolah Penggerak merupakan upaya untuk mencapai hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.
"Melalui pembelajaran yang berpusat pada murid, kita akan ciptakan perencanaan program dan anggaran yang berbasis pada refleksi diri, refleksi guru, sehingga terjadi perbaikan pada pembelajaran dan sekolah melakukan pengimbasan," katanya.
Dalam Monev ini Sekolah diminta mempresentasikan kondisi sekolah sebelum adanya Program Sekolah Penggerak dan setelah terlaksananya Program Sekolah Penggerak serta rencana pengembangan pada tahun 2023 ini.
Muldifia Rajab, M.Pd selaku Kepala Sekolah Penggerak SDN 14 Laban, saat persentasi memaparkan kondisi SDN 14 Laban sebelum menjadi Sekolah Penggerak, dimana dalam pembelajaran sekolah masih berfokus pada teacher center dan sekeloh belum memanfaatkan TIK sebagai media pembelajar.
Kepala SDN 14 Laban ini merasakan perbedaan yang nyata sebelum dan sesudah dirinya mengikuti Program Sekolah Penggerak, yakni meningkatnya capaian pembelajaran peserta didik yang linier dengan motivasi belajar siswa.
Kurikulum Merdeka kata Muldifia, memungkinkan peserta didik belajar dalam suasana yang lebih menyenangkan sehingga memancing kreativitas dan kolaborasi antar sesama siswa.
“Tantangan terbesar saya sebagai kepala sekolah adalah mengubah pola pikir rekan-rekan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan kurikulum yang baru. Saya lakukan supervisi manajerial, supervisi akademik, saya lihat bagaimana guru mengajar di kelas, jika ada kekurangan saya beri pelatihan, saling berbagi,” lanjut Muldifia yang bangga dengan capaian pembelajaran siswanya di penghujung semester akhir ini.
STATISTIK PENGUJUNG
1 Pengunjung Hari ini | 7 Pengunjung Kemarin | 118,782 Semua Pengunjung | 286,877 Total Kunjungan | 3.144.1.156, IP Address Anda