Berita Pilihan
Pengusulan Babiola sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada ICH UNESCO Tahun 2022
Selasa, 15 Feb 2022, 21:39:23 WIB - 173 | Gusmanelly, A.Md
Painan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan ikuti Lokakarya Pengusulan ICH UNESCO 2022 secara virtual melalui zoom meeting di ruang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, selasa (15/2).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin didampingi oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Zainal Abidin serta Tim Penyusun Naskah Babiola menjelaskan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan Karya Budaya “Babiola” sebagai WBTb Indonesia melalui sertifikat dengan Nomor: 103604/MPK. E/ KB/ 2019 tertanggal 8 oktober 2019, maka dari itu untuk perlindungan lebih lanjut penting kiranya untuk dimasukan dalam daftar ICH Unesco. Sehingga disamping berkedudukan sebagai WBTb Indonesia Babiola juga dapat ditetapkan sebagai WBTb dunia dan terhidar dari klaim negara lain.
Pengusulan Babiola sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada Intangible Cultural Heritage (ICH) United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), ditindaklanjuti Dirjen Kebudayaan oleh Kemenetrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI melalui Lokakarya secara virtual melalui zoom meeting, Selasa (15/2) di Ruang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan bersama komunitas dan budayawan selaku Tim Penyusun Naskah Babiola Kabupaten Pesisir Selatan.
Lokakarya Pengusulan ICH UNESCO 2022 ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan diikuti oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Direktur Perlindungan Kebudayaan, Tim Curtis, Chief of the Intangible Cultural Heritage Section of UNESCO, Prof. Ismunandar selaku Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI Untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta, Koordinator National Education For Sustainable Development (ESD), dan Tim Penilai Usulan ICH UNESCO, serta Tim Penyusun Naskah Usulan WBTb yang masuk nominasi pengusulan ICH UNESCO 2020.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid, mengatakan, usulan warisan budaya tak benda (WBTB) ke UNESCO ini dilakukan dua tahun sekali.
“Untuk tahun 2022-2023 ini ada 110 negara yang ikut, dan satu negara hanya bisa mengusulkan satu WBTB. Dan prioritas tahun ini adalah negara yang tahun lalu tidak mengusulkan,” kata Hilmar.
Ia menyebutkan, tahun ini ada 10 usulan WBTB yang masuk ke Kemenristekbud RI untuk didaftarkan ke ICH UNESCO.
“Yang masuk untuk diusulkan tahun ini ada 10 dan kita harus memilih satu” kata Hilmar.
Hilmar juga mengharapkan, nantinya ada kesepakatan bersama antara daerah yang mendaftarkan terkait karya budaya yang strategis untuk masuk dalam daftar ICH UNESCO.
“Kalau tidak masuk hari ini, bukan berarti tidak masuk, bisa dilakukan dua tahun berikutnya. Dan seperti tahun sebelumnya ada tim penilai dari Kementerian,” Hilmar menerangkan.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan berharap dalam persentasi tadi Tim Penyusun Naskah Babiola dapat meyakinkan Tim Penilai agar WBTb Babiola dapat terdaftar dalam ICH UNESCO.
“Apa pun keputusan pusat nantinya, kita tetap bersyukur Babiola bisa masuk nominasi dari ratusan yang mendaftar. Namun tetap kita upaya semaksimal mungkin meyakinkan tim penilai. Upaya kita ini sudah menemui jalan, tinggal bagaimana caranya meyakinkan tim penilai,” kata Salim.
STATISTIK PENGUJUNG
4 Pengunjung Hari ini | 10 Pengunjung Kemarin | 118,772 Semua Pengunjung | 286,867 Total Kunjungan | 18.224.215.101, IP Address Anda